Polisi Ringkus Pemasok Amunisi


Situasi dan kondisi Negeri Porto dan Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) hingga saat ini mulai kondusif.Tidak lagi terdengar dentuman bom maupun bunyi tembakan senjata api baik dari masyarakat kedua negeri bertetangga mau­pun dari aparat keamanan yang bertugas disana.Kendati demikian, polisi ber­hasil meringkus satu orang ber­inisial YR (43) yang diduga memasok amunisi dari Ambon menuju
lokasi bentrokan.YR ditangkap, Sabtu (3/12) se­kitar pukul 12.00 WIT di Dermaga speedboat Hulaliu Kecamatan Haruku, Kabupaten Malteng.Informasi yang dihimpun Si­walima, terungkap penang­kap­an tersebut dilakukan setelah polisi memperoleh informasi YR hendak menuju ke Porto dari Pelabuhan Tulehu melalui Hulaliu. Informasi ini diperoleh setelah polisi menduga ada pasokan amunisi dari Pulau Ambon ke Negeri Porto maupun Haria.


Pada saat personil Polsek Sala­hutu melakukan pengecekan terha­dap salah satu speedboat yang hen­dak berangkat ke Negeri Hulaliu, tiba-tiba salah satu penumpang mem­buang barang mencurigakan ke laut.

Personil Polsek Salahutu yang me­meriksa speedboat tersebut awal­nya tidak melihat hal itu, namun ke­jadian tersebut dilihat salah satu ang­gota Polsek yang berada di der­maga.

Ketika speedboat sudah berjalan, anggota polisi yang tadinya berada di Dermaga Tulehu mencari barang yang mencurigakan yang sempat dibuang oleh salah satu penumpang tersebut. Setelah dicek, ternyata ba­rang yang dibuang ke laut itu adalah amunisi.

Personil Polsek Salahutu lang­sung menghubungi Mapolsek Pulau Haruku, sehingga personil polsek setempat langsung mencegat speedboat yang baru sandar di Pelabuhan Hulaliu dan langsung mengamankan YR yang dicurigai membuang amunisi tersebut.

YR langsung dibawa ke Mapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lea­se dan setelah dikonfirmasi ternyata yang bersangkutan membenarkan amunisi tersebut miliknya. Jumlah amunisi yang diamankan polisi di­perkirakan berjumlah 100 butir yang dikhu­suskan untuk senjata api laras pan­jang kaliber 9 mm. Amunisi tersebut disimpan dalam plastik.

Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Suharwiyono yang dikonfirmasi perihal peristiwa tersebut mengaku belum mendapat laporan tentang penangkapan YR.

“Maaf saya belum mendapat laporan tentang itu. Saat ini saya masih di Saparua,” ujar Kapolres ke­pada Siwalima melalui telepon seluler semalam.

Kapolres juga mengaku kendati situasi dan kondisi keamanan sudah mulai kondusif, namun polisi tetap bersiaga di perbatasan kedua negeri untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan bersama.

Sementara itu, Camat Saparua Ferdinand Siahaya yang dikonfir­masi Siwalima melalui telepon se­lulernya, Minggu (4/12) malam mengaku situasi dan kondisi keamanan di Negeri Porto dan Haria sudah mulai mem­baik.

“Sampai saat ini kita tidak lagi mendengar bunyi letupan senjata api maupun ledakan bom. Mudah-mudahan hari ini akti­vitas masyarakat sudah dapat ber­jalan normal terutama anak-anak sudah bisa kembali lagi bersekolah dengan baik dan aktivitas ekonomi seperti pasar dan pelabuhan bisa kembali normal dan berjalan seperti semula,” katanya.

Dialog

Menyikapi bentrokan yang terjadi tersebut, maka dalam waktu dekat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku akan melakukan tatap muka dan dialog dengan warga di kedua negeri ini.

Hal ini diungkapkan Wakil Guber­nur Maluku Said Assagaff, kepada wartawan, usai menghadiri upacara peringatan Hari Bhakti Pekerjaan Umum (PU) ke-66 tahun 2011, yang ber­langsung di pelataran parkir Kan­tor Dinas PU Maluku, Sabtu (3/12).

Assagaff merasa prihatin de­ngan bentrok yang terus terjadi antara ke­dua negeri bertetangga ini, apalagi di saat ini masyarakat sementara me­rayakan minggu-minggu adventus.

“Saya ingin masyarakat di daerah ini  hidup damai dan rukun sehingga kami berencana untuk nantinya melakukan dialog perdamaian anta­ra kedua negeri ini, agar persoalan-persoalan kemasyarakatan dapat juga diselesaikan,” ujarnya.

Dikatakan, masyarakat harus was­pada dari berbagai isu-isu karena hal ini sengaja dimainkan oleh para provokator untuk menghancurkan hubungan kebersamaan dan persau­daraan antara negeri bertetangga.

Sebagaimana diketahui, ben­trokan antara warga Negeri Porto dan Haria, kembali terjadi Rabu (30/11) dan terus terjadi hingga Kamis (1/12).

Bentrokan tersebut berawal dari ledakan bom rakitan yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK) di per­batasan kedua negeri. Akibatnya, dua orang tewas dan enam orang lainnya mengalami luka-luka yang cukup serius serta enam unit rumah hangus terbakar. Sebelumnya juga sudah pernah terjadi beberapa ben­trokan serupa antar warga kedua negeri bertetangga. (S-32/S-16)

 http://www.siwalimanews.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...